DITEMUKANNYA KERTAS

 

Kertas memiliki sejarah yang panjang dalam penemuannya. Bangsa Cina adalah yang pertama membuat kertas dan memulai proses produksi hingga sekarang.

 

Menurut informasi dari Britannica, pembuatan kertas dimulai pada tahun 105 M. Ts’ai Lun, seorang pejabat di Istana Kekaisaran Cina, menciptakan selembar kertas dengan menggunakan serat dari murbei dan kulit pohon lainnya, ditambah dengan jala ikan, kain bekas, dan limbah dari rami. Seni membuat kertas kemudian secara bertahap menyebar ke arah barat, sampai mencapai Samarkand di Asia Tengah pada tahun 751.

 

Selanjutnya, pada tahun 793, pembuatan kertas berlangsung di Baghdad saat masa Harun ar-Rasyid, yang dikenal sebagai puncak kejayaan Islam, dan membawa teknik ini hingga ke batas Eropa. Pada abad ke-14, beberapa pabrik kertas didirikan di Eropa, termasuk di negara-negara seperti Spanyol, Italia, Jerman, dan Prancis.

 

Penemuan mesin cetak pada tahun 1450-an memberikan dampak besar pada produksi kertas, dengan meningkatkan permintaan akan kertas secara drastis. Sebelum mesin muncul, proses pembuatan kertas dilakukan dengan mencelupkan bingkai ke dalam larutan, memproduksi satu lembar per waktu.

 

Ukuran kertas yang dihasilkan terbatas pada dimensi bingkai yang digunakan. Kemudian, pada tahun 1798, Nicolas-Louis Robert dari Prancis menciptakan sabuk kasa bergerak yang dapat terus menerima aliran bahan mentah dan menghasilkan kertas basah tanpa putus yang kemudian dilanjutkan ke gulungan pemeras.

BUKU TERTUA

 

Buku tertua yang pernah ditemukan di dunia dikenal sebagai "The Golden Etruscan Orphic Book. " Buku ini, yang juga disebut "Etruscan Gold Book" atau Buku Emas Etruria, diperkirakan berasal dari sekitar tahun 660 sebelum Masehi.

 

Seperti namanya, 'Buku Emas Etruria' berasal dari suku Etruria, yaitu kelompok masyarakat kuno yang peradabannya terletak di Italia. Suku ini dikenal sebagai salah satu peradaban yang penting yang ada sebelum munculnya kekaisaran Romawi.

 

Budaya Etruria banyak dikenal karena dipakai oleh bangsa Romawi, yang menjadi penerus peradaban Etruria di wilayah kuno Italia.

 

Berdasarkan informasi dari The Archeologist, Etruscan Gold Book ditemukan antara tahun 1943 dan 1955 secara tidak sengaja oleh seorang tentara yang sedang menggali kanal di dekat Sungai Struma, yang mengalir melintasi Bulgaria dan Yunani.

 

Para arkeolog menyatakan bahwa teks yang terdapat dalam buku ini menjelaskan tentang ritual dan praktik mistis yang berkaitan dengan "kematian. " Para ahli memperkirakan bahwa tulisan tersebut berkaitan dengan upacara pemakaman seorang bangsawan Etruria yang mengikuti kepercayaan Orfik atau Orfisme.

 

Orfisme merupakan tradisi kepercayaan kuno yang muncul di Yunani kuno dan sangat terkait dengan budaya Thrakia dan Helenistik. Kepercayaan ini kembali mendapatkan perhatian ketika seorang filsuf Yunani yang bernama Pythagoras memperkenalkan ide tentang reinkarnasi dan pembersihan jiwa yang berasal dari Orfisme.

 

Sebelum disimpan di National Historical Museum di Sofia, Bulgaria, buku ini diserahkan kepada museum oleh seorang lelaki anonim berusia 87 tahun. Saat ini, Etruscan Gold Book disimpan di Gudang Bawah Tanah Museum dan sedang diteliti oleh ilmuwan dari Sofia dan London.

MESIN CETAK

 

Mesin cetak pertama ditemukan oleh Johannes Gutenberg pada tahun 1450. Ia adalah seorang pandai logam asal Jerman yang terkenal karena inovasinya dalam teknologi percetakan, termasuk penggunaan alloy logam huruf, tinta berbasis minyak, dan mesin cetak yang terinspirasi dari alat pemeras anggur.

 

Industri percetakan sebenarnya telah dikenal sejak 1439, namun mengalami kemajuan pesat sejak penemuan Gutenberg. Mesin cetak kala itu masih berukuran besar, mahal, dan dioperasikan secara manual.

 

Mesin cetak pertama dikenal dengan nama "mesin cetak Gutenberg", sesuai nama penemunya. Penemuan ini menjadi tonggak penting dalam sejarah percetakan, karena meskipun masih menggunakan sistem manual dan tinta blok teks, proses produksi buku menjadi jauh lebih cepat.

 

Pada awal 1800-an, hadir mesin cetak uap sebagai pengembangan dari mesin sebelumnya. Terbuat dari besi tuang dan digerakkan oleh tenaga uap, mesin ini membutuhkan tenaga 90% lebih sedikit untuk mencetak secara efektif.

 

Kemudian, pada tahun 1968, dikembangkan mesin cetak elektronik pertama seri EP-101. Mesin ini bekerja dengan memutar sabuk karet berisi angka dan huruf sesuai data yang diterima. Kehadirannya disambut baik karena menyederhanakan proses pencetakan.